Minggu, 10 Juni 2012

Saya dan Cinta


Mungkin bisa jadi tulisan saya ini berkesinambungan dengan tulisan saya sebelumnya. Tapi kalau yang ini benar-benar pyur tentang saya, tentang sebegitu banyaknya pertanyaan orang kepada saya.

Begini, banyak orang yang bertanya “lo masih jomblo ya Ton?” atau “lo jomblo yah Ton?”. Dengan tersenyum saya menjawab “iya”. Sebenarnya itu bukan jawaban dari hati. Siapa juga yang mau mengaku kalau dirinya jomblo. Paling tidak dengan jawaban itu bisa buat orang yang bertanya, tidak melanjutkan pertanyaannya yang paling tajam. Walaupun banyak juga yang melanjutkan pertanyaan yang lebih dalam lagi dengan bertanya “kenapa?”. “Oh please jangan tanya begitu!!”, dalam hati saya tentunya.

Selain pertanyaan seperti itu, saya juga sering ditanya saat datang ke kondangan teman, saudara atau tetangga sekaligus. Dan pertanyaan yang paling sering terlontar kepada saya adalah “kapan nyusul?”. Jadi sekarang saya kalau datang ke kondangan sudah mempersiapkan jawaban atas pertanyaan yang akan dilempar ke saya. Jawabannya adalah “secepetnya kalo udah ada calonnya”.

Jika dibaca dari awal tulisan ini terkesan saya sudah menganut jomblo akut yang sudah bertahun-tahun. Tapi sebenarnya saya jomblo baru delapan bulan, saat tulisan ini ditulis pastinya. Tapi kenapa orang menganggap saya udah jomblo terlalu lama yah? Belum diketahui kenapa soal itu.

Semenjak kekasih saya meninggal delapan bulan lalu, saya memang belum mendapatkan pengganti dari kekasih saya. Entah kenapa. Padahal saya sudah tidak terlalu sedih, dan yang paling penting sudah bisa membuka hati saya untuk wanita lain.

Jujur saja, selama delapan bulan jomblo, saya sebenarnya sudah berkali-kali jatuh cinta. Tapi saya juga belum mengetahui kenapa saya belum berhasil dengan jatuh cinta saya. Mungkin saya belum berani untuk menyatakan cinta. Dan juga mungkin saya juga terlalu memilih-milih dalam mencari kekasih.

Tapi ada satu nilai motivasi untuk mencari pacar yang saya dapat selama saya delapan bulan sendiri. Setiap kali saya datang ke rumah almarhumah pacar saya, sang ibu pacar saya selalu bertanya “udah punya pacar lagi Ton?”. Agak aneh sih dengar pertanyaan itu, tapi yang saya tangkap dari pertanyaan itu sangat positif buat saya. Ibu almarhumah pacar saya sudah memperbolehkan saya untuk mencari pengganti anaknya di hati saya. Dengan lantang pun saya menjawab “belom bu, masih nyari ini”.

Jangan bingung kenapa saya sampai sebegitu dekat dengan ibunya almarhumah pacar saya, maklum, saya hampir melangkah ke jenjang pernikahan, maka dari itu, Ibunya sangat dekat dengan saya.

Kembali tentang saya. Sebelumnya saya menulis kalau pernah beberapa kali jatuh cinta, tapi masih ngambang yah?

Begini, selama delapan bulan saya jomblo, sebenarnya saya sudah dua kali jatuh cinta dan sekali hampir jatuh cinta. Pertama saya pernah jatuh cinta dengan seorang wanita. Menurut saya dia cantik sih relative yah, tapi manis, chubby, dan halus tutur katanya. Tapi justru dengan wanita yang seperti ini saya agak susah mendekatinya, karena dia juga pendiam jadi agak sulit untuk mendekatinya. Sampai sudah beberapa lama, sampai sekarang saya sudah jarang untuk menghubunginya. Bukan karena hilang feeling tapi karena mencari moment untuk kembali mendekatinya. Saya tetap penasaran dengan dia.

Lalu yang kedua, saya awalnya jatuh cinta dengan dia. Dia ini umurnya berbeda jauh lebih muda dari saya. Dia cantik, chubby¸ dan sedikit masuk juga kalau diajak berbincang-bincang. Tapi karena suatu dan lain hal, saya menyatakan untuk tidak akan menyatakan cinta kepada dia. Hanya dia, saya dan tuhan yang tahu. Tapi tetap sampai saat ini kami masih berhubungan walaupun via blackberry massanger (BBM).

Untuk yang ketiga ini saya tidak akan berbincang lebih dalam. Karena saya juga baru mengenalnya. Yang jelas saya masih terus berhubungan via SMS.

Seperti yang saya tulis tadi, saya terlalu pemilih untuk memilih pacar. Bukan karena apa-apa, tapi karena saya mau punya pacar yang serius, yang siap untuk ke jenjang yang lebih sacral. Ini pun banyak yang bertanya kepada saya. “sebenarnya tipe lo kaya gimana sih?”. Agak sulit untuk menjawab ini. Tapi jika dilihat dari tulisan diatas, saya suka dengan wanita yang chubby. Tapi itu juga bukan menjadi panutan saya dalam mencari pacar. Jika dikasih tuhan yang kurus bagaimana? Masa mau saya tolak? Yang jelas dalam doa saya berucap “tuhan, jika dia jodoh ku dekatkan lah kami, namun kalau tidak, oooohhh tidak bisaaa!!” (bercanda itu, yang benar yaitu kalimat sebelum koma kedua).

Saya juga berterima kasih kepada teman-teman terdekat saya yang mencoba menjodohkan saya dengan teman-temannya. Bukan bermaksud sombong, tapi biarlah saya mencari sendiri sesuai dengan keinginan saya.

Yah meski begitu, saya tetap akan menikmati hidup yang indah ini terlebih dahulu. Saya tidak terlalu bercepat-cepat untuk mencari pengganti almarhumah pacar saya. Saya masih ingin berjalan sendiri, berbakti kepada orang tua dan yang jelas masih mau bersenang-senang dengan teman-teman saya.

Biarlah waktu yang menjawab kapan saya mendapatkan pacar, meskipun harapan tetap selalu ada. Biarlah air kehidupan saya terus mengalir sampai bertemu aliran air kehidupan wanita yang dituju. Yang pasti saya akan terus berusaha berbuat yang terbaik dan berusaha untuk mencari pacar yang terbaik juga.

Semoga saja harapan saya dapat terwujud. Amiiiinnnnn!!!...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar