“Apa target mu dalam hidup ini??”
Itu pertanyaan yang sering saya
dapatkan dari begitu banyak orang yang terlalu yakin dengan hidup dan
masa depannya. Terlalu yakin?? Sedikit kasar memang. Tapi coba kalian
lihat disekeliling kalian adakah orang yang terlalu sombong dan
angkuh dalam menjalani hidup. BANYAK!!!
Beberapa kali saya dilemparkan
pertanyaan itu, dengan sedikit nyeleneh saya
menjawab “biarlah hidup gw mengalir
dengan sendirinya”. Sudah pasti begitu. Saya lebih memilih hidup
mengalir seperti air sampai pada batasnya, tanpa harus dikendalikan
alurnya oleh apa dan siapa, namun tetap dijalani secara baik dan
positif.
Bicara
soal target, beberapa sahabat saya mengungkapkan target pencapaian
yang ingin sekali dilaksanakan. “gw
mau buat sesuatu yang orang lain belum pernah buat”, kata sahabat.
Mulia dan sangat positif untuk memotifasi hidup. Bukan untuk dirinya
sendiri, tapi buat saya juga.
Saya
juga punya beberapa target yang memang sangat ingin sekali saya
realisasikan. Hampir
sama dengan sahabat saya, saya ingin membuat sesuatu yang mungkin
tidak terpikirkan oleh orang lain. Hal ini mendasar sekali, karena
saya selalu memilih untuk memiliki sesuatu yang orang lain tidak
bahkan jarang memiliki itu. Egois kedengarannya, tapi itu lah yang
memang saya inginkan.
Tapi
jika ditelaah lebih dalam, seberapa penting target pencapaian dengan
apa yang sedang manusia kerjakan. Kerja misalnya. Manusia bekerja,
mencari lembar demi lembar uang, untuk kesejahteraan dirinya dan
keluarganya. Tapi apakah itu targetnya? Uang??
Mungkin
bagi sebagian orang benar uang adalah targetnya. Tapi bagi sebagian
orang lainnya, target mereka mungkin kebahagian, hidup yang tenang,
tentram dan tidak terjajah oleh sikap konsumtif
seperti yang terjadi saat ini. Betapa mulianya jika semua individu di
dunia ini memiliki target seperti itu.
Jadi
ingat beberapa yang katanya motivator handal selalu mengajarkan orang
untuk bermimpi menjadi kaya, berlimpah harta dan hidup sejahtera.
Awalnya senang untuk mendengar ocehan-nya,
tapi semakin kesini saya sedikit terganggu dengan ajakan dia untuk
selalu bermimpi dan bermimpi. Mungkin bermimpi adalah suatu cara
untuk merencanakan sesuatu di masa depan. Tapi apakah hanya dengan
bermimpi kita dapat mencapai target tanpa usaha yang mengarah kesana.
Untuk
saya, hanya mimpi hanya mimpi, bukan rencana dan belum tentu akan
terlaksana. Bagi saya untuk mencapai target hanya dengan cara
berharap, berdoa dan berusaha. Berharap supaya target kita tercapai,
berdoa supaya bisa mendapatkan target kita dan berusaha untuk
mencapai target. Simple bukan??
Mungkin lain orang lain juga cara yang mereka lakukan, tapi kalau
saya itu sudah lebih dari cukup.
Target
mulia saya sebenarnya bukan hanya ingin melakukan apa yang belum
pernah orang lakukan, tetapi saya ingin membuat semua orang tertawa
bahagia. Tanpa bermuluk saya ingin orang terdekat saya dulu yang
merasakan kebahagiaan. Tidak ada permusuhan, yang ada hanya keceriaan
dan suara tawa yang menggema.
Itu
lah target pencapaian dalam hidup saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar