Selasa, 21 Agustus 2012

16.30 - 17.00


Langit berwarna merah keemasan
Angin meniup sejuk di padang ilalang
Duduk menatap senja yang mulai terbenam
Betapa mempesonanya seakan tertawa

Sinar Matahari sore menyelimuti diri
Seakan menemaniku dalam kesendirian
Debu dan pasir menerpa ku
berebut tempat duduk disamping ku

Menghirup udara sore yang segar
Meski terkadang kau menampakan kemarahan
Aku tidak peduli dan tetap disini
Karya sang pencipta yang selalu ku nanti

Hati riang gembira saat itu datang
bergegas mencari tempat untuk memandangmu
Ku tahu kau selalu datang menghapiri
Kaulah penyegar jiwa yang terkoyak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar